MATERI PELATIHAN

MATERI PELATIHAN

Thursday, 21 June 2012

PELATIHAN PEMBUKUAN DASAR


PELATIHAN PEMBUKUAN DASAR

Tujuan :
Agar semua transaksi dapat dibukukan dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan kepada semua anggota, sehingga pengelolaan keuangan dapat diketahui oleh semua anggota.

Langkah-langkah melakukan pembukuan sederhana :

  1. Penyiapan dokumen
Bukti transaksi harus disiapkan agar dapat dilakukan pencatatan secara teratur.
Bukti transaski dapat berupa :
  1. Kwitansi, yang merupakan bukti pembyaran sejumlah uang yang dibuat oleh pihak penerima uang untuk sebuah transaski, dan biasanya dibubuhkan meterai, tergantung jumlah uang yang diterima. Buku kwitansi terdiri dari 2 bagian, yang satu dirobek dan diberikan kepada orang yang membayar, sementara potongannya disimpan oleh penerima uang sebagai arsip.
  2. Nota, yang merupakan bukti transaksi antara penjual eceran dan pembeli. Nota2 seperti tersebut biasanya terdapat di swalayan, dan toko tertentu, dan dijadikan sebagai bukti pengeluaran uang bagi pembeli.
  3. Cek, yang biasanya dipergunakan untuk membayar suatu transaski dalam jumlah yang besar. Harus diingat bahwa buku cek hanya dapat diperoleh apabila jenis rekening yang dibuka di Bank adalah rekening Giro. Untuk usaha2 kecil seperti KUBE, dll. Mungkin belum saatnya menggunakan rekening giro, berhubung biaya banknya lumayan besar, serta saldo minimumpun harus dalam jumlah yang agak banyak. Sementara itu selalu dibebani biaya tambahan yaitu meterai. Model dari buku cek ini hampir sama dengan kwitansi. Perbedaannya : buku cek hanya dikeluarkan oleh Bank (apabila kita membuka rekening giro), sementara kwitansi di jual bebas (siapa saja boleh memperolehnya di toko2 buku).
  4. Bon, yang dibuat sendiri oleh pembeli/pembayar dan biasanya dijadikan bukti pengeluaran (misalnya membeli sayuran di pasar, bayar becak/pete2, dll).
  5. Faktur, yang biasanya dibuat dalam 3 rangkap dan hanya dilakukan bila pembelian dilakukan secara kredit (utang) dan akan dibayar kemudian. Faktur biasanya dilengkapi dengan alamat pembeli.

Pada kesempatan ini, saya tidak akan menjelaskan lebih rinci mengenai jurnal, dan bentuk pembukuan lainnya. Karena pembukuan yang dilakukan adalah yang standard namun informative, sehingga dapat membantu kita dalam membuat laporan sederhana dari usaha ‘KUBE” yakni :
  • Laporan Rugi/Laba
  • Neraca

Adapun pencatatan dalam Buku Kas Tunai adalah :
  1. Semua bentuk penerimaan uang dibukukan pada bagian “Debet” (menambah saldo kas).
  2. Semua pengeluaran/pembayaran harga barang/pembayaran kredit barang dibukukan pada bagian “Kredit” (mengurangi saldo kas).

Langkah-langkah pencatatan dalam Buku Kas Tunai (bulanan, yang memuat semua transaski per bulan) :
  1. Tanggal, yang dicatat adalah tanggal transaski bukan tanggal pembukuan (untuk menghindari kebingungan, sebaiknya pembukuan dilakukan pada saat transaksi).
  2. Uraian yang memuat informasi lengkap tentang transasksi.
  3. Debet, memuat jumlah uang yang diterima.
  4. Kredit, memuat jumlah uang yang dikeluarkan atau dibayarkan.
  5. Ref. No. (nomor referensi), memuat nomor transaksi (kwitansi/nota/cek,dll).
  6. Saldo, memuat saldo uang setelah pencatat semua transaski.

Laporan Rugi Laba

Untuk lebih memberi kemudahan dalam pembuatan Laporan Rugi/Laba pertahun, sebaiknya Laporan Rugi/Laba dibuat setiap bulan. Tujuan pembuatan Laporan Rugi Laba perbulan antara lain :
  1. Mempermudah pembuatan Laporan Rugi/Laba per tahun (tinggal di jumlahkan).
  2. Memberikan gambaran waktu/bulan dimana usaha kita mengalami kerugian atau mengalami laba.
  3. Sebagai evaluasi akan kegiatan usaha yang sedang kita jalankan.

Laporan Rugi Laba memuat informasi tentang :
  1. Penerimaan, yang terdiri dari :
·         Penerimaan dari usaha yang dijalankan
·         Bunga Bank
·         Sumbangan

  1. Pengeluaran, yang terdiri dari semua biaya yang dikeluarkan.

Neraca

Tujuan dari pembuatan neraca adalah untuk memberikan informasi kepada kita akan kekayaan yang sebenarnya beserta utang-utang/kewajiban lain yang masih harus diselesaikan pada satu saat tertentu. Neraca biasanya dibuat setiap akhir tahun pembukuan (tahun pembukuan dapat disepakati  bersama, yang penting jumlahnya 12 bulan. Namun lebih umum dan agar lebih mempermudah kita dalam membuat laporan pajak (jika memang usaha kita sudah seharusnya membayar pajak), maka biasanya orang membuat tahun buku: Januari-Desember.

Catatan : Modal awal yang dibukukan dalam neraca, harus sama setiap tahun. Olehnya itu, apabila ada perubahan modal, maka kita harus membuat laporan perubahan modal (namun belum dapat kita jelaskan pada kesempatan ini).

No comments:

Post a Comment